Menurut Nikolai Ivanovich Vavilov, ahli botani asal Rusia, memastikan bahwa asal tanaman buah salak adalah kawasan Indo – Malaya. Pada perkembangan selanjutnya, salak banyak dibudidayakan oleh negara-negara Filipina, Thailand, Jepang dan Queensland. Salak yang dikenal dengan nama Salaca edulis atau dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai snake fruit (dijuluki dengan nama itu karena kulitnya seperti kulit ular) memiliki lebih dari 20 spesies.
Di Indonesia, salah satu daerah yang menjadi komoditas unggulan buah salak adalah daerah Bali. Di Bali, buah salak terus dikembangkan sebagai komoditas ekspor. Daerah-daerah lain di Indonesia yang juga mengembangkan komoditas buah salak adalah Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Maluku.