Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium
diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu
telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang
belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun
sangat peka terhadap penyakit ini.
Gejala klinik
Difteri tejadi setelah
periode masa inkubasi yang pendek yaitu 2 -4 hari, dengan jarak antara 1 -5
hari.
Gambaran klinik tergantung pada lokasi anatomi yang dikenai. Beberapa
tipe difteri berdasarkan lokasi anatomi adalah:
1. Nasal diphtheria
2. Tonsillar [ faucial]
diphtheria
3. Pharyngeal diphtheria
4. Laryngeal atau
laryngotracheal diphtheria dan
5. Non respiratory
diphtheria.
Lebih dari satu lokasi
anatomi mungkin terlibat pada waktu yang bersamaan.
Pencegahan
Pencegahan terhadap difteri
dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi, yang dapat dimulai pada saat bayi
berusia 2 bulan dengan pemberian DPT ataupun DT.Diberikan 0,5 ml secara I.M.,
imunisasi dasar diberikan sebanyak 3 kali pemberian dengan interval waktu pemberian
6 -8 minggu. Ulangan dilakukan satu tahun sesudahnya dan ulangan kedua
dilakukan 3 tahun setelah ulangan yang pertama.
Penanganan kontak
Pencegahan terhadap difteri
juga termasuk didalamnya isolasi dari penderita, dengan tujuan untuk mencegah
seminimal mungkin penyebaran penyakit ke orang lain. Penderita adalah
infectious sampai basil difteri tidak dijumpai pada kultur yang diambil dari
tempat infeksi. Tiga kali berulang kultur negatif dibutuhkan sebelum penderita
dibebaskan dari isolasi. Kontak yang intim akan mudah tertular bila ianya tidak
imun, kultur dari ronga hidung dan tenggorokan harus dilakukan.
No comments:
Post a Comment